Friday, 27 February 2015

Penyesalan Hanya ada Diakhir


Silahkan duduk bapak, perkenalkan diri bapak “nama saya siswanto umur saya 35 tahun”, “oke bapak sudah siap?.”

2 Hari sebelumnya…

“asalamualaikum bapak…”, “walaikum salam, dede baru pulang sudah makan sana makan siang dulu bapak sudah siapkan makan, bapak berakat kerja dulu ya.”, amita berlari ke bapaknya dan mencium tangan bapaknya, “hati-hati dijalan ya bapak”, amita kembali ke meja makan dan memakan makanannya “ehmmm enak juga bapak masaknya” pikirnya hati, setelah makan seperti bisa amita mencuci piring dan tidur siang.

“asalamualaikum”, “walaiksalam bapak gimana kerjanya?, bapak mau dibuatin kopi?”, “boleh, jangan manis-manis ya”. siswanto memegang kepala sambil memikirkan pekerjaannya karna hari itu dia mendapat tuduhan mencuri dari teman kerjanya sehingga hari itu bosnya memberi SP, “ini bapak kopinya”, sruuppp.. “bapak bilang jangan terlalu manis bukan pahit, kamu ini sebenernya denger gak sich!”, dengan nada emosi, “maaf pak, gula kita abis”, amita menangis, siswanto semakin marah “ambil dulu ke sana ke warung bu lek endah, nanti bapak bayar” sambil membating kopinya ke meja. “tapi pak”, siswanto berdiri dan menampar amita, amita jatuh kelantai, masih dengan nada marah siswanto kembali menarik amita “tapi apa, sana ambil dulu ke warung, anak Cuma bikin pusing aja, tinggal ambil aja susah!”, amita pergi kewarung dalam keadaan masih menangis “bulek”, “amita kamu kenapa ko nangis”, “bulek, maaf bulek, boleh gak mita ngambil gula dulu seperapat?, kata bapak besok dibayar”, bu lek endah menghampiri amita, “maaf yea amita bukan bulek gak mau kasih, tapi utang ayah kamu kan udah 1jt, itu juga dari bulan kemaren, maaf ya amita”, amita masih menangis “iia bulek gak apa-apa, maaf yea bulek”, “kasian sekali amita sudah ditinggal ibunya bapaknya pun sama sekali gak punya hati” geleng-geleng kepala. “baaa paak kaata bulek gakk bisa ngutang laagi”, dengan nada gemetar, “sudah sana tidur anak jam segini bukannya tidur!!”,

keesokan harinya siswanto kerja masuk pagi-pagi sekali kerja tanpa menengok amita..

ditempat kerja siswanto kembali mendapat masalah, “Siswanto kemari”, “siap bos” siswanto berjalan dengan lesu karena melihat wajah bosnya sepertinya bosnya lebih marah dari pada kemarin “ada apa lagi ini” pikirnya dalam hati, “kamu tahu kenapa kamu saya panggil kesini, hari ini kamu saya suruh untuk belanja keperluan bangunan kenapa hari, setok semuanya habis”, “anu pak, saya pun tidak mengerti, saya sudah membelinya dan meletakkannya di gudang”, “kenapa waktu saya lihat digudang tidak ada?” bosnya semakin marah, “kamu jangan main-main ya, kamu cari atau kamu ganti, bila besok atau lusa kamu belum mendapatkannya kamu saya laporkan kepolisi!, ingat itu!!!”, siswanto pun keluar kantor dengan wajah lesu, “kenapa sis?”, tanya anton (teman siswanto), siswanto tak memberi jawaban dan dia pun pulang meninggalkan tempat kerjanya.

amita yang masih kesakitan tidak bisa sekolah, saat dalam perjalanan pulang dari kerja siswanto bertemu teman sekolah amita, “pak sis kenapa hari ini amita tidak sekolah, tanpa keterangan lagi?” ira (teman amita) bertanya kepada siswanto, dengan nada kesal dan membetak “setau saya hari ini amita sekolah!”, “maaf pak saya cuma bertanya” ira lansung pergi meninggalkan siswanto.

dukkk dukkk brak…. siswanto menendang pintu rumah, “amita-amita, dimana kamu! jangan ngumpet kamu!”, brak.. siswanto manendang pintu kamar amita “ampun pak… maafkan saya pak”, cpakk siswanto menampar amita “kamu anak gak tau diuntung sekolah aja malas!!” tidak berhenti sampai disitu siswanto menarik rambut amita sampai ke dapur “ammmm punnn ppaaakkk” , “kamu mau jadi apa amita”, “ammmm punnn ppaaakkk”, siswanto kedepan dan mengambil sapu, prak… siswanto mematah kepala sepatu dan mengambil gagangnya… bukk… bukkk.. pukulan siswanto yang bertubi-tubi menghantam tubuh amita… “ampuuunnn pakkk, sakittt pakkk…” uhuk… uhukkk… sampai keluar darah dari mulutnya.. “ampun pak, amita boleh makan dulu pak, atau minum…” buk… bukkk… lagi lagi tubuh amita yang mungil dipukul tanpa ampun “ampuunnn pakkk saya sudahhh tidakkk kuattt…”, amita pingsan dan tak sadarkan diri “kamu jangan pura-pura tidur, amita!!”, siswanto keluar mencari makan, tanpa menyadari bahwa kondisi amita sudah sangat parah..”.

“bu saya mau bungkus nasi 1 pakai telor” siswanto memesan makan di warung, siswanto kembali pulang kerumah membawa nasi bungkus buat amita, “amita, ini makanan buat kamu, jangan pura-pura tidur kamu!!, brukk lagi lagi siswanto membanting piring karna asmita tidak bangun-bangun, siswanto menghampiri amita menendang amita “heh… heh…”, siswanto panik mengecek nafas amita, “amita… ahhhhhhhhhhhh, amita bangun amitaa… maafkan bapak amitaa….”, siswanto berlari menghampiri bidan didekat rumahnya.. “bu tolong bu… anak saya bu…”, “tenang pak… anak bapak kenapa?”, “anak saya tidak bernafas lagi bu”, siswanto menangis…, “tolong bu priksa anak saya”, “ok.. ayo kita kerumah bapak”, sesampainya dirumah ibu mayang (bidan) memeriksa amita “kenapa ini pak.. aduhh ko badannya memar-memar gini trus keluar darah dari mulutnya, anak bapak sudah meninggal, saya akan lapor polisi, ini penganiyayaan”,siswanto duduk lemas tanpa berbicara, dia masih shok karena dia sendiri membunuh anak satu-satunya yang dia sayangi dan miliki, tidak lama setelah laporan ibu mayang polisi pun datang tanpa perlawanan menangkap siswanto yang tidak lain ayah kandung amita.

“begitulah pak, saya sangat menyesal dengan apa yang saya lakukan, saya siap bila dihukum mati, karena saya bersalah dan saya ingin segera bertemu anak saya, saya ingin minta maaf” siswanto menangis.


“ hidup adalah hal yang berharga yang harus kita sukuri, lakukan yang terbaik dan sayangilah anak dan keluargamu sebelum semua yang kau miliki pergi meninggalkan mu, dan kesabaran adalah kunci kebahagiaan”


SEKIAN

Wednesday, 25 February 2015

5 Kasus Besar Yang Menjadi Misteri di Zaman Orde Baru


Orde Baru masa dimana kebebasan berkreasi berbicara dibatasi, mungkin sebagian orang membela diri, sebagian lagi menerima, dan kebanyakan menentang. berikut bukti nyata dimana saat batas kebebasan menjadi sesuatu yang mahal dan mereka yang memperjuangkannya, hanya menjadi nama yang mungkin orang lupa dan bahkan orang dimasa sekarang tidak lagi mengenal mereka. karena apapun yang terjadi dengan mereka sampai sekarang menjadi misteri dan hanya sebagian tokoh yang tau dengan semua kejadiannya, dan semoga suatu saat ada orang yang besar hati untuk membongkar semua beritanya, berikut 5 Kasus Besar Yang Menjadi Misteri di Zaman Orde Baru,

1. Menghilangnya 13 Aktifis menjelang Reformasi

Menjelang Reformasi di tahun 1998 ada sekitar 13 orang aktivis yang diculik paksa oleh militer dan hingga kini keberadaan mereka masih menjadi misteri, jika mereka sudah meninggal dimanakah mereka dikuburkan dan alasan apa yang menyebabkan sehingga militer menculik ke-13 orang aktivis ini. Mereka adalah Yanni Afri, Sonny, Herman Hendrawan, Dedy Umar, Noval Alkatiri, Ismail, Suyat, Ucok Munandar Siahaan, Petrus Bima Anugerah, Widji Tukul, Hendra Hambali, Yadin Muhidin dan Abdun Nasser. Pasukan Kopassus dari tim mawar dianggap bertanggung jawab atas peristiwa menghilangnya ke-13 aktivis tersebut dimana ada 24 orang yang diculik namun 9 orang berhasil bebas yakni Aan Rusdiyanto, Andi Arief, Desmon J Mahesa, Faisol Reza, Haryanto Taslam, Mugiyanto, Nezar Patria, Pius Lustrilanang dan Raharja Waluya Jati. Sementara 1 orang lagi yakni Leonardus Nugroho (Gilang) yang sempat dinyatakan hilang lalu 3 hari kemudian ditemukan telah meninggal dunia di Magetan dengan luka tembak dikepalanya. Karena kasus ini sempat membuat heboh di tahun 1998 dan atas desakan berbagai pihak didalam maupun luar negri pada tanggal 3 Agustus 1998 Panglima ABRI saat itu, Jend Wiranto membentuk Dewan Kehormatan Perwira yang diketuai oleh Jend TNI Soebagyo HS yang saat itu menjabat sebagai KSAD, dan wakil ketua terdiri dari Let Jen TNI Fahrur Razi (Kasum ABRI), Let Jen Yusuf Kartanegara (Irjen Dephankam) dan anggota yang terdiri dari : Let Jen Soesilo Bambang Yudhoyono yang kini menjadi Presiden RI (Kassospol ABRI), Let Jen Agum Gumelar (Gubernur Lemhanas), Let Jen Djamiri Chaniago (Pangkostrad) dan Laksdya Achmad Sutjipto (Danjen AKABRI). Pada tanggal 24 Agustus 1998 Letnan Jendral Prabowo Subianto selaku Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) diberhentikan dari dinas kemiliteran. Menindaklanjuti keputusan dari Menteri Pertahana/Panglima ABRI Jendral Wiranto, dilakukan penyelidikan oleh PUSPOM ABRI dan selanjutnya diketahui bahwa tim mawar dari Kopassus diduga bertanggung jawab terhadap kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis 1998 tersebut. 11 anggota Kopassus diadili secara militer namun KONTRAS dalam siaran pers nya menyebutkan :”Proses peradilan terhadap 11 anggota Kopassus terdakwa penculikan itu tidak lebih hanya sebuah rekayasa hukum untuk memutus pertanggung jawaban Letnan Jendral Prabowo Subianto yang sebenarnya paling bertanggung jawab atas operasi ini. Hal tersebut jelas bertolak belakang dengan hasil pemeriksaan DKP yang membuktikan bahwa Letjen Prabowo lah yang bertanggung jawab atas penculikan itu, karena itulah akhirnya ia dipensiunkan. Jadi secara keseluruhan kami berkesimpulan bahwa persidangan itu tidak lebih dari sebuah pertunjukan dagelan yang tidak lucu. Oleh sebab itu KontraS bersama keluarga korban tetap menuntut Letjen Prabowo Subianto, Mayjen Muchdi PR serta Kolonel Chairawan segera diseret ke pengadilan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kasus penculikan ini” Pembacaan putusan pengadilan Mahkamah Militer Tinggi (Mahmilti) II Jakarta dengan nomor perkara PUT. 25 – 16 / K- AD / MMT – II/ IV/ 1999. Isi dari keputusan pengadilan menyatakan ;

No Nama Terdakwa Vonis / Hukuman

1 Mayor (Inf) Bambang Kristiono 22 bulan / dipecat, 2 Kapten (Inf) F.S Multhazar 20 bulan / dipecat, 3 Kapten (Inf) Nugroho Sulistyo 20 bulan / dipecat, 4 Kapten (Inf) Yulius Stevanus 20 bulan / dipecat, 5 Kapten (Inf) Untung Budi Harto 20 bulan / dipecat, 6 Kapten (Inf) Dadang Hendra Yuda 16 bulan / dipecat, 7 Kapten (Inf) Djaka Budi Utama 16 bulan / dipecat, 8 Kapten (Inf) Fauka Noor Farid 16 bulan / dipecat, 9 Sersan Kepala Sunaryo 12 bulan / dipecat, 10 Sersan Kepala Sigit Sugianto 12 bulan / dipecat, 11 Sersan Satu Sukadi 12 bulan / dipecat

Namun proses pengadilan tersebut tetap saja tidak memberikan kepastian dimanakah mereka menahan para aktivis tersebut dan jika sudah meninggal dimanakah mereka menguburkan atau membuang mayat ke-13 aktivis yang hilang tersebut.

2. Kasus Munir

Munir sebenarnya akan melanjutkan study S2 di Univeritas Utrecht, Belanda dan dalam kronologi kasus pembunuhan aktivis HAM tersebut disebutkan bahwa menjelang memasuki pintu pesawat, Munir bertemu dengan Polycarpus seorang pilot pesawat Garuda yang sedang tidak bertugas dan Polycarpus menawarkan kepada Munir untuk berganti tempat duduk pesawat dimana Munir menempati kursi Polycarpus dikelas bisnis dan Polycarpus menempati kursi Munir dikelas ekonomi. Sebelum pesawat mengudara, flight attendant (Pramugari) Yetti Susmiarti dibantu Pramugara senior Oedi Irianto membagikan welcome drink kepada para penumpang dan Munir memilih Jus Jeruk.Pukul 22.05 WIB pesawat lepas landas dan 15 menit kemudian kembali Flight Attendant membagikan makanan dan minuman kepada para penumpang, Munir memilih mi goreng dan kembali memilih jus jeruk sebagai minumannya, setelah mengudara hampir 2 jam pesawat mendarat di bandara Changi Singapura.Di bandara Changi Munir menghabiskan waktu di sebuah gerai kopi sedangkan seluruh awak pesawat termasuk Polycarpus berangkat menuju hotel menggunakan bus dan perjalanan dari Singapura menuju Belanda seluruh awak pesawatnya berbeda dari perjalanan Jakarta menuju Singapura.Dalam perjalanan Munir meminta kepada flight attendant Tia Ambarwati segelas teh hangat dan Tia pun menyajikan segelas teh hangat yang dituangkan dari teko ke gelas diatas troli dilengkapi gula sachet.Tiga jam setelah mengudara Munir bolak balik ke toilet, saat berpapasan dengan Pramugara bernama Bondan, Munir memintanya memanggil Tarmizi seorang dokter yang ia kenal saat hendak berangkat yang kebetulan juga menuju Belanda, Tarmizi melakukan pemeriksaan umum dengan membuka baju Munir. Dia lalu mendapati bahwa nadi di pergelangan tangan Munir sangat lemah. Tarmizi berpendapat Munir mengalami kekurangan cairan akibat muntaber. Munir kembali lagi ke toilet untuk muntah dan buang air besar dibantu pramugari dan pramugara. Setelah selesai, Munir ke luar sambil batuk-batuk berat.Tarmizi menyuruh pramugari untuk mengambilkan kotak obat yang dimiliki pesawat.Kotak pun diterima Tarmizi dalam keadaan tersegel. Setelah dibuka, Tarmizi berpendapat bahwa obat di kotak itu sangat minim, terutama untuk kebutuhan Munir: infus, obat sakit perut mulas dan obat muntaber, semuanya tidak ada. Tarmizi pun mengambil obat di tasnya. Dia memberi Munir dua tablet obat diare New Diatabs; satu tablet obat mual dan perih kembung, Zantacts dan satu tablet Promag. Tarmizi menyuruh pramugari membuat teh manis dengan tambahan sedikit garam. Namun, setelah lima menit meminum teh tersebut, Munir kembali ke toilet. Tarmizi menyuntikkan obat anti mual dan muntah, Primperam, kepada Munir sebanyak 5 ml. Hal ini berhasil karena Munir kemudian tertidur selama tiga jam. Setelah terbangun, Munir kembali ke toilet. Kali ini dia agak lama, sekitar 10 menit, ternyata Munir telah terjatuh lemas di toilet.Dua jam sebelum pesawat mendarat, terlihat keadaan Munir: mulutnya mengeluarkan air yang tidak berbusa dan kedua telapak tangannya membiru. Awak pesawat mengangkat tubuh Munir, memejamkan matanya dan menutupi tubuh Munir dengan selimut. Ya, Munir meninggal dunia di pesawat, di atas langit Negara Rumania.Setelah dilakukan penyelidikan termasuk oleh pihak otoritas Belanda ditemukan bahwa didalam tubuh Munir ditemukan kandungan racun Arsenik sebanyak 460mg didalam lambungnya dan 3.1mg/l dalam darahnya.Namun terdapat keanehan setelah dilakukan otopsi oleh pihak RS Dr Soetomo dimana kandungan arsenik yang ditemukan didalam lambung Munir sedikit ganjil karena seharusnya kandungan arsenik tersebut sudah hancur/melarut.Ini terkesan mempertegas spekulasi jika kandungan arsenik dalam tubuh Munir baru dimasukkan ketika jenazahnya sudah di Indonesia. Spekulasi ini juga diperkuat dengan permintaan mereka untuk menahan lebih lama organ tubuh Munir. Spontan ini juga menimbulkan indikasi bahwa hal itu dilakukan agar organ tubuh Munir bisa dipersiapkan (dimark-up) agar benar-benar akan terkesan keracunan arsenik ketika diperiksa oleh pihak lain. Disebutkan juga ciri-ciri korban yang keracunan arsenik, antara lain: ada pembengkakan otak, paru paru yang mengalami kerusakan, mulut keluar darah karena indikasi kerusakan sistem pencernaan. Ketika arsenik masuk kedalam tubuh (dan racun mulai bekerja), biasanya korban mengalami muntaber berat disertai kejang-kejang.Apapun itu penyebab kematian aktivis HAM tersebut namun hingga kini tampaknya kasus tersebut belum tuntas walaupun ada beberapa orang yang telah dijatuhi vonis oleh pengadilan namun Suciwati selaku istri Munir tetap merasa tidak puas dan meminta pemerintah menuntut secara tuntas kasus kematian suaminya.Apakah ini tindakan kontra intelijen ataupun sebuah operasi pembunuhan oleh intelijen? tidak ada yang mengetahui kejadian sebenarnya kecuali mungkin para pelaku utama pemberi perintah untuk membunuh sang aktivis. Namun yang pasti didalam sebuah kasus pembunuhan terencana harus ada motif dan tujuan dari melenyapkan seseorang, apakah pihak dinas intelijen RI begitu bodoh untuk membunuh seseorang yang secara aktif mengkritisi berbagai persoalan HAM di indonesia dan jika ia dihilangkan secara paksa pasti mata dan tuduhan internasional pasti akan mengarah kepada pemerintah Indonesia, dan pihak militer serta badan intelijennya, atau mungkin ada beberapa pihak yang telah gelap mata akibat sikap kritis dari Munir yang membuat mereka mengambil keputusan untuk menghabisinya, sebuah misteri yang belum terungkap hingga kini.

3. Kasus Marsinah

Marsinah hanyalah seorang buruh pabrik dan aktivis buruh yang bekerja pada PT Catur Putra Surya (CPS) di Porong Sidoarjo, Jawa Timur. Ia ditemukan tewas terbunuh pada tanggal 8 Mei 1993 diusia 24 tahun. Otopsi dari RSUD Nganjuk dan RSUD Dr Soetomo Surabaya menyimpulkan bahwa Marsinah tewas kerena penganiayaan berat.Marsinah adalah salah seorang dari 15 orang perwakilan para buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan. Awal dari kasus pemogokan dan unjuk rasa para buruh karyawan CPS bermula dari surat edaran Gubernur Jawa Timur No. 50/Th. 1992 yang berisi himbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok. Himbauan tersebut tentunya disambut dengan senang hati oleh karyawan, namun di sisi pengusaha berarti tambahannya beban pengeluaran perusahaan. Pada pertengahan April 1993, Karyawan PT. Catur Putera Surya (PT. CPS) Porong membahas Surat Edaran tersebut dengan resah. Akhirnya, karyawan PT. CPS memutuskan untuk unjuk rasa tanggal 3 dan 4 Mei 1993 menuntut kenaikan upah dari Rp 1700 menjadi Rp 2250.Siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Setelah itu, sekitar pukul 10 malam, Marsinah lenyap.Mulai tanggal 6,7,8, keberadaan Marsinah tidak diketahui oleh rekan-rekannya sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993.Pada tanggal 30 September 1993 dibentuk tim Bakorstanasda Jatim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai penanggung jawab Tim Terpadu adalah Kapolda Jatim dengan Dan Satgas Kadit Reserse Polda Jatim dan beranggotakan penyidik/penyelidik Polda Jatim serta Den Intel Brawijaya.Delapan petinggi PT CPS ditangkap secara diam-diam dan tanpa prosedur resmi, termasuk Mutiari selaku Kepala Personalia PT CPS dan satu-satunya perempuan yang ditangkap, mengalami siksaan fisik maupun mental selama diinterogasi di sebuah tempat yang kemudian diketahui sebagai Kodam V Brawijaya. Setiap orang yang diinterogasi dipaksa mengaku telah membuat skenario dan menggelar rapat untuk membunuh Marsinah. Pemilik PT CPS, Yudi Susanto, juga termasuk salah satu yang ditangkap.Baru 18 hari kemudian, akhirnya diketahui mereka sudah mendekam di tahanan Polda Jatim dengan tuduhan terlibat pembunuhan Marsinah. Pengacara Yudi Susanto, Trimoelja D. Soerjadi, mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam pembunuh Marsinah.Secara resmi, Tim Terpadu telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Marsinah. Salah seorang dari 10 orang yang diduga terlibat pembunuhan tersebut adalah Anggota TNI.Hasil penyidikan polisi ketika menyebutkan, Suprapto (pekerja di bagian kontrol CPS) menjemput Marsinah dengan motornya di dekat rumah kos Marsinah. Dia dibawa ke pabrik, lalu dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke rumah Yudi Susanto di Jalan Puspita, Surabaya. Setelah tiga hari Marsinah disekap, Suwono (satpam CPS) mengeksekusinya.Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun penjara, sedangkan sejumlah stafnya yang lain itu dihukum berkisar empat hingga 12 tahun, namun mereka naik banding ke Pengadilan Tinggi dan Yudi Susanto dinyatakan bebas. Dalam proses selanjutnya pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para terdakwa dari segala dakwaan (bebas murni). Putusan Mahkamah Agung RI tersebut, setidaknya telah menimbulkan ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus ini adalah “direkayasa”. Kasus ini menjadi catatan ILO (Organisasi Buruh Internasional), dikenal sebagai kasus 1713. Hingga kini kasus Marsinah tetap menjadi misteri dan menjadi sejarah kelam ranah hukum di Indonesia.

4. Penembak Misterius (Petrus)

Petrus atau juga dikenal sebagai operasi clurit dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah operasi rahasia dimasa pemerintahan Orde Baru untuk menghabisi para Gali (Gabungan anak liar) dan Preman yang dianggap meresahkan dan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat kala itu.Hingga kini para pelaku Petrus tidak pernah tertangkap dan tidak jelas siapa pelakunya.Kemungkinan besar adanya operasi ini karena instruksi dari Presiden Soeharto di tahun 1982 saat memberikan penghargaan kepada Kapolda Metro Jaya, Anton Soedjarwo atas keberhasilannya membongkar kasus perampokan yang meresahkan masyarakat, lalu ditahun yang sama Soeharto kembali meminta Polisi dan ABRI dihadapan RAPIM ABRI untuk mengambil langkah pemberantasan yang efektif dalam menekan angka kriminalitas.Karena permintaan atau perintah Soeharto disampaikan pada acara kenegaraan yang istimewa, sambutan yang dilaksanakan oleh petinggi aparat keamanan pun sangat serius. Permintaan Soeharto itu sontak disambut oleh Pangkopkamtib Laksamana Soedomo melalui rapat koordinasi bersama Pangdam Jaya, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta yang berlangsung di Markas Kodam Metro Jaya 19 Januari 1983. Dalam rapat yang membahas tentang keamanan di ibukota itu kemudian diputuskan untuk melaksanakan operasi untuk menumpas kejahatan bersandi Operasi Celurit di Jakarta dan sekitarnya. Operasi Celurit itu selanjutnya diikuti oleh Polri/ABRI di masing-masing kota serta provinsi lainnya. Para korban Operasi Celurit pun mulai berjatuhan.Petrus pada awalnya beraksi secara rahasia namun lambat laun aksi mereka seperti sebuah teror menakutkan bagi para bromocorah dan preman di kota-kota besar, pada tahun 1983 berhasil menumbangkan 532 orang yang dituduh sebagai pelaku kriminal. Dari semua korban yang terbunuh, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Tahun 1984 korban Petrus (Penembak Misterius) yang tewas sebanyak 107 orang, tapi hanya 15 orang yang tewas oleh tembakan. Sementara tahun 1985, tercatat 74 korban Petrus (Penembak Misterius) tewas dan 28 di antaranya tewas karena tembakan. Secara umum para korban Petrus saat ditemukan dalam kondisi tangan dan leher terikat. Kebanyakan korban dimasukkan ke dalam karung dan ditinggal di tepi jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, hutan-hutan, dan kebun. Yang pasti pelaku Petrus terkesan tidak mau bersusah-susah membuang korbannya karena bila mudah ditemukan efek shock therapy yang disampaikan akan lebih efektif. Sedangkan pola pengambilan para korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal atau dijemput aparat keamanan. Akibat berita yang demikian gencar mengenai Petrus yang berhasil membereskan ratusan penjahat, para petinggi negara pun akhirnya berkomentar.ketika berita serupa hampir tiap hari muncul di seantero Jakarta dan massa mulai membicarakan masalah penembakan misterius, Benny Moerdani sebagai Panglima Kopkamtib seusai menghadap Presiden Soeharto lalu memberi pernyataan kepada pers bahwa penembakan gelap yang terjadi mungkin timbul akibat perkelahiaan antar geng bandit. “Seiauh ini belum pernah ada perintah tembak di tempat bagi peniahat yang ditangkap” komentar Benny. Dan tak ada seorang pun wartawan yang saat itu berani melaniutkan pertanyaan kepada jenderal yang dikenal sangat tegas dan garang itu.Kepala Bakin saat itu, Yoga Soegama juga memberikan pernyataan yang bernada enteng bahwa masyarakat tak perlu mempersoalkan para penjahat yang mati secara misterius. Tapi pernyataan yang dilontarkan man-tan Wapres H. Adam Malik justru bertolak belakang sehingga membuat kasus penembakan misterius tetap merupakan peristiwa serius dan harus diperhatikan oleh pemerintah RI yang selalu menjunjung tinggi hukum. “Jangan mentangmentang penjahat dekil langsung ditembak, bila perlu diadili hari ini langsung besoknya dieksekusi mati. Jadi syarat sebagai negara hukum sudah terpenuhi,” kecam Adam Malik sambil menekankan, “Setiap usaha yang bertentangan dengan hukum akan membawa negara ini pada kehancuran.”Tindakan tegas para Penembak Misterius (Petrus) pada akhirnya memang menyulut pro dan kontra. Pendapat yang pro, Petrus pantas diterapkan kepada target yang memang jelas-jelas penjahat. Sebaliknya pendapat yang kontra menyatakan keberatannya jika sasaran Petrus hanya penjahat kelas teri atau mereka yang hanya memiliki tato tapi bukan penjahat beneran. Pendapat atau komentar yang cukup kontroversial adalah yang dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Hans van den Broek, yang secara kebetulan sedang berkunjung ke Jakarta pada awal Januari tahun 1984. Setelah bertemu dengan Menlu Mochtar Kusumaatmadja, Broek secara mengejutkan berharap bahwa pembunuhan yang telah mejnakan korban jiwa sebanyak 3.000 orang itu pada waktu mendatang diakhiri dan Indonesia juga diharapkan dapat melaksanakan konstitusi dengan tertib hukum. Menlu Mochtar sendiri menjawab bahwa peristiwa pembunuhan misterius itu terjadi akibat meningkatnya angka kejahatan yang mendekati tingkat terorisme sehingga masyarakat merasa tidak aman dan main hakim sendiri.Atas pernyataan Menlu Belanda itu, Benny yang merasa kebakaran jenggot sekali lagi harus tampil untuk meluruskan tuduhan tadi. Ia kembali menegaskan bahwa pembunuhan yang terjadi karena perkelahian antar geng. “Ada orang-orang yang mati dengan luka peluru, tetapi itu akibat melawan petugas. Yang berbuat itu bukan pemerintah. Pembunuhan itu bukan kebijaksanaan pemerintah,” tegasnya. Namun persoalan penembakan itu akhirnya tidak lagi misterius meskipun para pelakunya hingga saat ini tetap misterius dan tidak terungkap. Beberapa tahun kemudian Presiden Soeharto justru memberikan uraian tentang latar belakang permasalahannya dimana ia mengatakan Tindakan keamanan tersebut memang terpaksa dilakukan sesudah aksi kejahatan yang terjadi di kota-kota besar Indonesia semakin brutal dan makin meluas. Seperti tertulis dalam bukunya Benny Moerdani hal 512-513 Pak Harto berujar : “Dengan sendirinya kita harus mengadakan treatment therapy, tindakan yang tegas. Tindakan tegas bagaimana? Ya harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan, dor-dor! Begitu saja. Bukan! Tetapi yang melawan, ya mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan, maka mereka ditembak. Lalu ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampui batas perikemanusiaan. Maka kemudian redalah kejahatan-kejahatan yang menjijikkan itu” Namun jika para petinggi militer maupun presiden sendiri menyatakan bahwa penembakan terhadap para preman karena melawan saat hendak ditangkap bagaimana Moerdani menjelaskan para korban Penembakan Misterius yang ditemukan dalam goni-goni dengan tangan terikat atau yang dihanyutkan di sungai? atas kordinasi siapakah para Penembak Misterius itu menjalankan perintah?

5. Kasus Sum Kuning

Ini adalah kasus getir dan pahit dari seorang gadis muda bernama Sumarijem seorang gadis muda dari kelas bawah seorang penjual telur dari Godean Yogyakarta yang (maaf) diperkosa oleh segerombolan anak pejabat dan orang terpandang di kota Yogyakarta kala itu.Kasus ini merebak menjadi berita besar ketika pihak penegak hukum terkesan mengalami kesulitan untuk membongkar kasusnya hingga tuntas. Pertama-tama Sum Kuning disuap agar tidak melaporkan kasus ini kepada polisi. Belakangan oleh polisi tuduhan Sum Kuning dinyatakan sebagai dusta. Seorang pedagang bakso keliling dijadikan kambing hitam dan dipaksa mengaku sebagai pelakunya.Tanggal 18 September 1970 Sumarijem yang saat itu berusia 18 tahun tengah menanti bus di pinggir jalan dan tiba-tiba diseret masuk kedalam sebuah mobil oleh beberapa pria, didalam mobil Sumarijem (Sum Kuning) diberi bius (Eter) hingga tak sadarkan diri, Ia dibawa ke sebuah rumah di daerah Klaten dan diperkosa bergilir hingga tak sadarkan diri.Kasus ini cukup pelik karena menurut Jendral Pur Hoegeng mantan Kapolri bahwa para pelaku pemerkosaan adalah anak-anak pejabat dan salah seorang diantaranya adalah anak seorang pahlawan revolusi (Hoegeng-Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa, penerbit Bentang).Dalam bukunya juga disebutkan bahwa Sum Kuning ditinggalkan ditepi jalan, Gadis malang ini pun melapor ke polisi. Bukannya dibantu, Sum malah dijadikan tersangka dengan tuduhan membuat laporan palsu.Dalam pengakuannya kepada wartawan, Sum mengaku disuruh mengakui cerita yang berbeda dari versi sebelumnya. Dia diancam akan disetrum jika tidak mau menurut. Sum pun disuruh membuka pakaiannya, dengan alasan polisi mencari tanda palu arit di tubuh wanita malang itu.Karena melibatkan anak-anak pejabat yang berpengaruh, Sum malah dituding anggota Gerwani. Saat itu memang masa-masanya pemerintah Soeharto gencar menangkapi anggota PKI dan underbouw-nya, termasuk Gerwani.Kasus Sum disidangkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Sidang perdana yang ganjil ini tertutup untuk wartawan. Belakangan polisi menghadirkan penjual bakso bernama Trimo. Trimo disebut sebagai pemerkosa Sum. Dalam persidangan Trimo menolak mentah-mentah. Jaksa menuntut Sum penjara tiga bulan dan satu tahun percobaan. Tapi majelis hakim menolak tuntutan itu. Dalam putusan, Hakim Ketua Lamijah Moeljarto menyatakan Sum tak terbukti memberikan keterangan palsu. Karena itu Sum harus dibebaskan.Dalam putusan hakim dibeberkan pula nestapa Sum selama ditahan polisi. Dianiaya, tak diberi obat saat sakit dan dipaksa mengakui berhubungan badan dengan Trimo, sang penjual bakso. Hakim juga membeberkan Trimo dianiaya saat diperiksa polisi.Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono. Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum Kuning.”Perlu diketahui bahwa kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” tegas Hoegeng.Hoegeng membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Namanya ‘Tim Pemeriksa Sum Kuning’, dibentuk Januari 1971. Kasus Sum Kuning terus membesar seperti bola salju. Sejumlah pejabat polisi dan Yogyakarta yang anaknya disebut terlibat, membantah lewat media massa.Belakangan Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini ditangani oleh Team pemeriksa Pusat Kopkamtib. Hal ini dinilai luar biasa. Kopkamtib adalah lembaga negara yang menangani masalah politik luar biasa. Masalah keamanan yang dianggap membahayakan negara. Kenapa kasus perkosaan ini sampai ditangani Kopkamtib??Dalam kasus persidangan perkosaan Sum, polisi kemudian mengumumkan pemerkosa Sum berjumlah 10 orang. Semuanya anak orang biasa, bukan anak penggede alias pejabat negara. Para terdakwa pemerkosa Sum membantah keras melakukan pemerkosaan ini. Mereka bersumpah rela mati jika benar memerkosa.Kapolri Hoegeng sadar. Ada kekuatan besar untuk membuat kasus ini menjadi bias.Tanggal 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri. Beberapa pihak menilai Hoegeng sengaja dipensiunkan untuk menutup kasus ini.Sum sendiri kemudian bekerja di Rumah Sakit Tentara di Semarang. Dia kemudian menikah dengan seorang pria yang sudah dikenalnya saat masih dirawat.Tapi siapakah pelaku pemerkosaan sebenarnya dari Sum Kuning masih menjadi tanda tanya besar sampai saat ini sebab baik Sum Kuning tetap pada pendiriannya bahwa pemerkosanya adalah sekumpulan anak pejabat maupun 10 pemuda anak orang biasa yang diajukan ke pengadilan dan membantah habis-habisan tuduhan yang diajukan kepada mereka dan dijadikan sebagai kambing hitam untuk menutupi para pelaku sebenarnya.

Tuesday, 17 February 2015

*CATATAN HATI JONO*



Namu ku jono, saya tinggal diperumahan yang menurut ku paling mewah karena saat ini ku bisa hidup tenang bahagia dan hidu dengan orang yang ku sayangi, adik ku, gadis manis yang cerdas selalu membuat ku bahagia danselalu memberi hari-hari penuh warna.

pada saat aku dilahirkan mungkin sebagian orang merindukan dan bahkan menantikan akan kehadiran bayi yang lucu dan akan selalu menjaganya, tapi tidak dengan ku. ibu ku seorang pelacur dan ayah ku seorang mucikari, saat aku dalam kandungan ibu ku igin mengugurkan ku karena ayah berfikir kehadiran ku ia merasa akan mengurangi harga jual ibu ku, mana ada yang mau dengan pelacur yang sedang mengandung besar dengan harga tinggi.

mungkin tuhan masih menginginkan hu hidup, saat itu aq tak mengerti apa yang di rahasia tuhan yang mengingin kan ku tetap hidup. seandainya saat itu aq disuruh memilih mungkin aku akan memilih untuk mati. saat ku beranjak kanak-kanak, aku membatu ayah ku untuk menjual minuman keras dimana ayah dan ibu bekerja, tidak seperti anak-anak lain yang bermain begitu asiknya menikmati masa kanak-kanak.

tanggal 20 januari 1998 tepat saat usia ku 15 tahun cerita drama kehidupan ku dimulai, ayah ku meninggal dunia karena perkelahian dengan preman yang tidak mau membayar jasa ibu ku, saat itu aku bingung harus sedih atau bahagia kehilangan orang yang menjual istrinya hanya demi kebahagiananya. ibu ku tidak bisa berhenti menjadi pelacur karna ayah ku terlilit utang. setahun setelah ayah ku meninggal ibu ku mengandung kembali, dan hari-harinya penuh dengan penderitaan dipukul diinjak bahkan pernah ibu ku keluar tanpa mengunkan pakaian karena tidak mau melayani preman yang membunuh ayah ku. pada saat itu aku berjanji mengumpulkan uang untuk dapat membayar utang ayah ku dan membebaskan ibu ku dari neraka ini.

tanggal 19 september 2000 adik kecil ku lahir, ibu begitu menyayangi kami dia selalu berusaha membahagiakan kami dengan segala waktunya, dan ibu ku berjaji akan membawa kami pergi dari sini dan menjoba menyusun kembali hidup didesa, hari berjalan minggu berjalan tahun berjalan, saat itu aku berhasil mengumpulkan tabungan ku, aku menghitung jumlahnya pas untuk membayar utang ayah ku, aku berlari kerumah memanggil ibu.. ibu.. ibu.. teriak ku. aku terkejut melihat ibu ku berbaring tak sadarkan diri. akhirnya aq membawa ibu ku kerumah sakit. sudah satu jam aq menunggu siapa pun keluar dari rumah ruangan dimana ibu ku dirawat. jatung ku terus berdetak kencang. aku tak kuasa menunggu, dan tiba-tiba dokter keluar.” dik sapanya”, iia dok sahut ku “kamu bisa ikut saya keruangan”, aku berjalan dengan jantung ku berdetak kencang masih tak bisa tenang apa yang sebenarnya terjadi dengan ibu ku, tuhan tolong selamatkan ibu ku, terikak ku dalam hati, “silakan dik” dokter menyuruh ku duduk “dik saya punya kabar buruk”, deg.. hati ku seakan berhenti, “apa dok cepat katakan, tolong dok, tolong ibu ku, selamatkan bu ku hik.. hik..”, aku tak bisa berhenti menangis, “tenang dik”, dokter menghampiriku dan mengelus bahu ku mencoba menenangkan ku, “dik sebelumnya bisakah kamu panggil ayah mu, karena ini menyangkut nyawa ibu mu”, aq tak bisa berkata apa-apa lagi mendengan kata-kata pak dokter “dok ayah ku sudah meninggal dan aq tak punya keluarga lagi disini dan aku tak tau dimana keluarga ku yang lain, aku mohon dok katakan pada ku, aq akan berusaha menerimanya”, “baiklah dik, ibumu terinveksi penyakit HIV AIDS & kondisinya sudah parah dan dia sudah hampir 5 tahun menyembunyikannya”, “apa… li..li.. ma taah.. un, daa.. n waktu ibu ku tidak la.. ma lagi..”, “maafkan saya ya dik, apa kamu memiliki adik?”, “punya dok umurnya baru 3 tahun, apakah mungkin adik saya juga kena?”, “saya belum tahu kalo belom memeriksanya”, terima kasih dok saya ingin bertemu ibu saya, aku pun berlari ke ruangan ibu ku, aku marah aku benci dengan kelakuan ayah ku, dia yang menyebabkan semua ini terjadi, rasanya tidak adil dia mati begitu cepat!.

Bersambung…

Monday, 16 February 2015

Sejarah Kota Timbuktu


Ada yang pernah mendengar Kota Timbuktu??, atau bahkan ada yang sudah tau, yap benar sekali kota Timbuktu punya sejarah islam yang sangat indah pada masa kejayaan islam, banyak faktor yang menyebabkan kota ini menjadi terpencil saya akan coba mengulas nya. Agar kita para pemuda & pemudi bangga akan kebesaran islam, bukan malu karna terorisme yang mengatasnamakan islam.

Pada abad ke-12 M Kota Timbuktu telah menjelma sebagai salah satu pusat kota ilmu pengetahuan dan peradaban islam yang termasyur. Di era kejayaan Islam, Timbuktu juga sempat menjadi sentra perdagangan terkemuka di dunia. Rakyat Timbuktu pun hidup sejahtera dan makmur.

Bahkan dari berbagai sumber yang saya cari di berbagai suber banyak yang menyatakan Sejarawan abad XVI, Leo Africanus menggambarkan kejayaan Timbuktu dalam buku yang ditulisnya. “Begitu banyak hakim, doktor, dan ulama disini (Timbuktu). Semua menerima gaji yang sangat memuaskan dari Raja Askia Muhammad penguasa negeri Songhay. Raja pun menaruh hormat pada rakyatnya yang giat belajar,” tutur Africanus.

Di era keemasan Islam, ilmu pengetahuan dan peradaban tumbuh sangat pesat di Timbuktu. Rakyat di daerah itu begitu gemar membaca buku. Menurut Africanus, permintaan buku di Timbuktu sangat tinggi. Setiap orang berlomba membeli dan mengoleksi buku. Sehingga perdagangan buku di kota itu menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibanding lainnya.

Tombouctou, begitu orang Perancis menyebut Timbuktu. merupakan sebuah kota di negara Mali, Afrika Barat. Kota multietnis itu dihuni oleh suku Songhay, Tuareg, Fulani, dan Moor. Secara geografis, Timbuktu terletak sekitar 15 km dari sungai Niger. Kota Timbuktu didirikan suku Tuareg Imashagan pada abad ke-11 M. Alkisah, saat musim hujan, suku Tuareg menjelajahi padang rumput hingga ke Arawan untuk mengembala hewan ternak mereka. Ketika musim kering tiba, mereka mendatangi sungai Niger untuk mencari rumput. Ketika tinggal di sekitar sungai, suku Tuareg terserang sakit akibat gigitan nyamuk dan air yang menggenang.

Dalam kondisi yang kurang menguntungkan itu, mereka memutuskan untuk menetap beberapa mil dari sungai Niger dan mulai menggali sebuah sumur. Ketika musim penghujan datang, suku Tuareg biasa meninggalkan barang-barang yang berat kepada seorang wanita tua bernama Tinabutut yang tinggal dekat sungai. Seiring waktu Tinabutut berubah menjadi Timbuktu.

Sejak abad ke-11 M, Timbuktu mulai menjadi pelabuhan penting – tempat beragam barang dari Afrika Barat dan Afrika Utara diperdagangkan. Pada era itu, garam merupakan produk yang amat bernilai. Kemakmuran kota itu menarik perhatian para sarjana kulit hitam, pedagang kulit hitam dan saudagar Arab dari Afrika Utara.

Garam, buku dan emas menjadi tiga komoditas unggulan yang begitu tinggi angka permintaanya pada era itu. Proses pembangunan pertama kali berlangsung di Timbuktu pada awal abad ke-12 M. Para arsitek Afrika dari Djenne dan arsitek muslim dari Afrika Utara mulai membangun kota itu. Pembangunan di Timbuktu berlangsung menandai berkembang pesatnya perdagangan dan ilmu pengetahuan. Saat itu raja Soso diserbu kerjaan Ghana, sehingga para ilmuwan dari Walata eksodus ke Timbuktu.

Timbuktu pun mulai menjelma menjadi pusat pembelajaran Islam serta sentra perdagangan. Di abad ke-12 M, Timbuktu telah memiliki 3 universitas serta 180 sekolah Al-Quran. Ketiga universitas Islam yang sudah berdiri di wilayah itu antara lain; Sankore University, Jingaray Ber University dan Sidi Yahya University. Inilah masa keemasan peradaban Islam di Afrika.

Pada tahun 1325 M, Timbuktu mulai dikuasai Kaisar Mali, Masa Mussa (1307-1332). Raja Mali yang terkenal dengan sebutan Kan Kan Mussa itu begitu terkesan dengan warisan Islam di Timbuktu. Sepulang menunaikan haji, sultan Mussa membawa seorang arsitek terkemuka asal Mesir bernama Abu Es Haq Es Saheli. Sang sultan menggaji arsitek itu dengan 200 kg emas untuk membangun Masjid Jingaray Ber, Masjid untuk sholat jumat. Sultan Musa juga membangun istana kerajaanya atau Madugu di Timbuktu. Pada masa kekuasaannya, Musa juga membangun masjid di Djenne dan masjid agung di Gao (1324-1325) M yang kini hanya tersisa fondasinya saja. Kerajaan Mali mulai terkenal di seluruh dunia. Sebagai penguasa yang besar dia membawa 60 ribu pegawai dalam perjalanan menuju Makkah. Hebatnya setiap pegawai membawa tiga kg emas. Hal ini menjadikan Timbuktu dan Mali mulai masuk peta pada abad ke-14 M.

Banyak peristiwa di Timbuktu, akan kita bicarakan nanti. Yang pasti, Maroko juga pernah menginvasi Timbuktu pada tahun 1591 dan Perancis merebut daerah itu pada 1893 karena komoditas perdagangan yang penting pada saat itu, garam.

Selama di bawah masa pemerintahan Mali, ada peningkatan kemakmuran dan stabilitas politik. Pemerintah terstruktur dengan cara yang terorganisir dengan baik sehingga menimbulkan manfaat perdagangan yang baik. Bangunan-bangunan monumental Timbuktu diperbesar. Masjid Sankore dan Djinguereber (1327 ) dibangun, dan struktur lama bangunan ini masih berdiri sampai sekarang. Semua ini dibangun pada abad 14.

Ketika kekaisaran Mali runtuh, Timbuktu jatuh di bawah kontrol Berber yang nomaden dalam jangka waktu 32 tahun, antara 1433 dan 1468 dan kemakmuran ekonomi dari kota besar ini pun menurun.

Proses kehancuran diperburuk dengan terjadinya pendudukan kota oleh Sonni Ali, kepala Songhai tahun 1468. Kota ini lantas digabungkan dengan Kekaisaran Songhay. Sumber-sumber sejarah mengatakan ada pertumpahan darah saat penaklukan terjadi. Sonni Ali meninggal pada tahun 1492 menyusul pemerintahan yang gemilang oleh anaknya. Setelah pemerintahan singkat, pada pemerintahan anak Sonni Ali , Timbuktu menjadi dikendalikan oleh dinasti baru Songhay yaitu Askias. Pada titik ini, zaman keemasan dicapai sehingga perdagangan serta beasiswa memakmurkan seantero kota.

Dinasti Askias adalah Muslim, dan Timbuktu menjadi pusat pembelajaran Islam di Sub-Sahara Afrika. Alquran, Hadis , ilmu-ilmu Islam dan Syariah dipelajari di Timbuktu dan diajarkan sampai ke universitas, di berbagai lembaga pembelajaran bagi orang dewasa maupun anak-anak.

Masjid Sankore menjadi pertanda bahwa Al-Quran ditegakkan dan perdagangan yang sesuai syari’at dikembangkan. Emas dan gading diperdagangkan secukupnya untuk barang-barang seperti keramik, tekstil dan manik-manik. Kisah perdagangan Timbuktu yang berkelimpahan menyebar hingga ke utara dan menarik perhatian orang Maroko yang turut menginvasi wilayah utara. Oleh karena itu, tahun 1590, tentara dikumpulkan di bawah kepemimpinan Judar Pasha, seorang jenderal militer. Ia menggiring pasukannya mengikuti jalan melintasi padang pasir. Pasukannya mengalahkan tentara Songhay pada pertempuran Tondibi tahun 1591. Pada saat itu, orang Maroko mengambil alih kota. Banyak sarjana muslim terkemuka diasingkan dari tanah airnya. Garnisun Maroko di Timbuktu yang tersisa menjadi warisan melegenda. Warga yang tersisa kemudian menjuluki dirinya sebagai Arma, kelompok Songhai yang mengaku keturunan Maroko.

Penaklukan itu begitu parah. Maroko memimpin mereka secara keji dan mengakhiri pemerintahan yang menindas pada tahun 1618. Pada awal abad ke-19, Timbuktu memasuki periode ketenangan, dan memiliki peran signifikan dalam perspektif historis. Meskipun dianggap tidak mengalami kemajuan dari segi intelektual dan ekonomi, Eropa masih melihat kota itu sebagai tanah kesempatan. Berbagai misi dikirim ke Timbuktu dalam upaya untuk memenangkan kota itu. Orang terkenal seperti Robert Adams, Mungo Park mencoba untuk menginvasi kota tersebut. Tak ada yang berhasil.

Namun, itu pada bulan Agustus tahun 1826, seorang Mayor Eropa bernama Alexander Gordon Laing berhasil. Meskipun ia akhirnya dibunuh. Seorang pelancong lebih beruntung. Ia adalah Prancis Rene Caillie, yang tiba di Timbuktu pada tahun 1828 berpura-pura menjadi orang Arab dengan berpakaian Timur Tengah. Caillie agak kecewa mendapati Timbuk begitu membosankan dan lamban. Namun, setelah itu beberapa petualang Eropa melakukan perjalanan untuk melihat kota. Dalam perjalanan mereka, didokumentasikanlah informasi tentang perdagangan, pasar, masjid, masyarakat serta apa saja yang diproduksi di Timbuktu.

Setelah dokumentasi tersebut dipatenkan oleh Perancis, informasi tersebut digunakan membantu tentara Perancis merumuskan cara untuk menaklukkan tanah Timbuktu dan membuatnya jatuh ke negara-negara Eropa. Pasukan Perancis mencapai kota pada bulan Desember 1893, tetapi beberapa dari mereka dibunuh oleh Tuareg. Pendudukan dicapai pada tahun berikutnya dan menyebabkan pemerintahan kolonial Timbuktu berlangsung selama enam puluh tahun. Setelah enam puluh tahun pemerintahannya, Timbuktu merdeka dan menjadi bagian baru negara Mali yang dibentuk pada tahun 1960.

Sejak saat itu , Timbuktu terus berfungsi sebagai pusat kekuasaan administratif dan rute perdagangannya melayani baik penduduk tetap maupun yang sekadar singgah dari daerah lain.

Jaga Hati



Fenoma kehidupan masa kini sudah terlalu liar untuk kita pahami, sesuati yang menurut kita begitu berarti mungkin saat ini sudah begitu menjauh, bahkan dari segala keindahan karunia yang kita miliki menjadi sesuati yang ganjil untuk kita bangga kan, mungkin kita akan bangga saat orang bilang karya seni yang yang ada ditubuh kita begitu indah, apa guna nya kertas kosong apa bila tubuh kita masi di jadikan alas. terkadang sesuatu yang dianggap tabu menjadi sebuah tran dikalangan remaja masakini. begitu banyak hal yang salah dijadikan benar. hidup seperti tabir mimpi yang menjadi bunga tidur dan hanya sekedear hayalan dikejar untuk menjadi kenyataan bahkan salah benar seperti mata uang yang sulit untuk dijadikan tolak ukur hal ynag mutlak.

Hal yang sampai saat ini dan masih menjadi anugrah terindah adalah apa yang kita yakini, jangan pernah kehilangan keyakinan, karena keyakinan adalah dimana adanya kehidupan, hidup tanpa keyakinan seperti kita berjalan dalam sebuah lingkaran yang tanpa ujung tanpa denah tanpa ada naluri untuk lepas dan keluar.

Apa yang bisa ambil dan tanggung jawabkan dari kehidupan yang mulai lama kelamaan meninggalkan kita dalam sebuah jurang yang namanya kegagalan. dunia selalu menggoda kita untuk menjauh dari apa yang dimilikinya lihat lah langit menangis sehingga begitu banyak air menggenang yang tak bisa kita hindari, lihat lah lautan menjerit membuat daratan menjadi limpahan air, lihatlah bumi begejolak hingga tempat kita berpijak menjadi tanah merah.

Apa lagi yang kita tunggu untuk kita sadari, perubahan adalah diri kita, sampai kapan kita akan sombong, sampai kapan dari kita sadar bahwa didilam dirikita ini tinggal setitik firaun yang akan menguasai diri kita yang membuat manusia lainnya tak ada yang lebih baik dari kita, karena sesungguhnya kita adalah sama, memiliki ambisi untuk menguasai, hanya segelitir manusia yang sadar bahwa kita tak lebih dari sekedar semut kecil yang butuh bantuan orag lain untuk berdiri, dan kita memiliki tujuan untuk kita gapai, kita memliki kewajiban untuk membatu sesama bukan sekedar budak atau sekeder penjilat manusia terpilih adalah manusia yang akan tinggal ditempat dimana menjadi spesial yang telah dijanjijakan oleh sang pencipta, buat lah hidupmu memiliki tujuan bukan memiliki ambisi, karena sesungguhnya ambisi akan sedikit demi sedikit membawa kita dalam jurang yang dalam yang bernama kehancuran.

Sunday, 15 February 2015

ALI & ADAM



Nama Saya ali, umur 17, hobi olah raga, dan kata orang saya jadi incaran semua cewe karena saya tampan, katanya sih..

Dan nama saya adam, umur 17, hobi ngutang sama ali, hahahaaaa

“ kita berdua bersahabat walau terkadang bagi ku mudah untuk membili sahabat tapi tapi tak mudah memiliki sahabat seperti adam”. “Woy..!!” adam mengagetkan ali, “nagapain lo diem aja disitu ayo katanya mau gw bantu lo deketin si mika”, ali menghela nafas, “sudahlah dia itu bukan level saya, dia itu terlalu pendiam”. adam berlari menuju tempat mika “Hai”, menarik mita, dan ali pun mulai panik dengan wajah yang memerah, saat ali sibuk dengan kepanikannya tiba-tiba adam dan mika sudah berada di hadapan ali, adam yang melihat gelagat aneh si ali jadi tertawa sendiri, “hahahahahaaaa kenape lo, mukanya tegang gitu, suka ya lo sama mika, katanya”, “suttttt” ali menghentian pembicaraan adam, “hi mika lagi ngapain dikantin?, maafin adam ya sudah narik kamu kesini, saya Cuma pengen ngajak kamu makan bareng, kamu sudah makan?”, mika mengelengkan kepala, “kenapa ko gak mau?”, “bukan gak mau, maksud saya, saya belom makan, boleh kalo emang ali mau makan bareng-bareng sama temen-temen mika”, (si adam bengong liat ali & mika). “ayo jadi gak?”, mika jalan meninggalkan mereka berdua, ali panik karena diantara temen-teman mika ada angel mantannya yang baru seminggu putus “bro gimana mau nggak?, sama temen-temen lagi ada angel noh mantan gw, gimana nie”, “selow bro, lo laki kan udah sunat juga kan, udah lah angel doank”, adam memkasa ali. “hi ali” (teman- teman mika menyapa ali dengan mimik wajah mengejek), ali dan adam duduk di bangku kantin didekat mika, ali menyenggol adam sambil berbisik “dam apa gw bilang kalo nyari cewe jangan disekolah lagi, ada si bela lagi gak liat gw ada bela”, ehem mika mengagetkan ali “ngapain li bisik-bisik, tadi kayaknya bisa ngomong, sekarang diem aja, gak nya angel sama bela, ehmmm dasar kucing”, hahahahaaaaaaa (temen-teman mika tertawa mendengar omongan mika), “meow” jastin mengejek ali. “permisi” tiba-tiba ali pergi meninggalkan mereka. “parah lo pada” (adam berlari mengejar ali), huhuhuuuuuuuu (mika dan teman-temannya mengejek). “li tinggu!!” adam adam berlari sambil mengejar ali, “kan udah gw bilang udahlah kita jangan kesana, kita Cuma jadi bulan-bulanan mereka doank” ali kesal, adam menghentikan ali “apa lo kata, kita? lo aja keles gw gak ikut-ikutan, hahahaaaa, udah lah li biasa itu, maknaya lo jangan jadi playboy”, ali jalan lagi “bukan jadi playboy bro, gw Cuma sensitive kalo deket cewe maunya nyayang aja”, “gile lo sayang ko semuanya lo pacarin, bagi-bagi ke sama gw, dari gw sd sampe sekarang gw gak pernah pacaran pernah juga tk, itu juga cewe nya langsung opname”, “wkwkwkwkw gile lo dam serius lo”, “serius gw li”, “trus dam salah gw gitu, salah bapak gw”, tengtong tong tong.. suara bel menghentikan pembicaraan mereka, “eh li udah pulang aja sekolah padahal setau gw kita belom masuk” adam kebingungan sambil garuk-garuk kepala, “eh dam biasa donk ketombe lo kemana-mana”, “sial padahal gw udah botak masi aja ada ketombe”,“gimana gak ada pelajaran dam2, kita kan lagi distasiun”, “ah bingung gw sama si penulis li kita sebenernya dimana sih?, disekolah apa di stasiun”, “sekolah bro… kan gw Cuma becanda, kan seharian ini kita gak ada guru, guru-guru kan lagi ngelayat”, “oooo gitu li, ywdah kita maen basket nyo, di kampus sebelah lumayan sambil cari-cari cewe”, “terus baju kita gimana?”, “ah lo li kayak orang susah aja lo, kita ke mall dulu cari baju, kn sore ini kita maennya, kebetulan temen gw dia maennya jam 4”, “gaya lo dam punya duit gak lo??”, “kan ada loe li, seperti biasa gw pinjem duit lo, heheheee”, “anjrit lo, yaudah yok”.

sorenya…

ali menghampiri adam yang sedang duduk dipinggir lapangan basket, “woy!!!, liat-liat cewe mulu gw yang ganteng aja biasa aja”, “ah lo li gak tau aja gw kan punya pelet, liat nie”, adam berlari menghapiri cewe tersebut, “hi kenalin nama gw adam”, mengedipkan mata sambil menjulurkan tangannya, “kenapa mata lo, sakit lo ya… hahahahaaa”, cewe itu berbisik dengan temannya “udah gila kali yak tu anak”, “nama nya juga abg hahahahaa”, bruk!! “aduh” teriak salah satu cewe menabrak ali yang sedang membeli minuman, “maaf ya mba saya berdiri disini, harusnya disana, sekali lagi maaf yea”, “enggak papa, hi nama saya gina dan ini teman saya mita kamu mau maen basket yea”, “nama saya ali, bener banget nonton donk, abis ini aq anter kamu bedua pulang gimana?”, “boleh”, sahut mita “gita juga mau kan” lanjut mita, “boleh juga, tapi janji ya anter kita pulang”, “siap kalian tunggu di sana ya, bay”, ali berlari menghampiri adam, “sial lo li gw yang kenalan lo yang dapet”, “eh men susuk abang warung lebih manjur dari pada pelet lo, wkwkwkwkwwww”.

usai pertandingan..

“hi cantik, gimana tadi?”, mita membalas “keren kamu li maennya, kamu fakultas mana yea ko aq gak pernah liat sih”, “iia li kamu fakultas mana?”, tambah gita, “gak penting yang penting pulang dari sini kalian berdua aku traktir makan, okeh” , okehh (lanjut mereka berdua), “tapi sebelumnya aku kenalin temen aq yea”, ali mencari adam, “dam! dam!, dimana lo?”, dari kejauhan adam memnjawab, “oi bro, gw disini”, “ayo jalan dam, nie gw kenaliin 2 cewe cantik”, adam datang menghampiri mereka bertiga, ooo cowo ini temen lo (komen ke 2 cewe), “udah kenal li gw, heheheeee “,” nie rencana nya pulang ini kita makan, kalo mereka mau minggu besok gw pengen ajak mereka berdua ke vila gw yang dipuncak, mau gak kalian berdua”, mereka berdua saling menatap, “tenang aja tempat, makan sampe kamu be 2 dari ujung kaki sampe kepala aq yang nanggung”, lanjut ali, “oke deh boleh gak aq ajak temen-temen aq” balas mita, “boleh banget”, adam berbisik “seriusan lo li”, “jiailah kebetulan buat cari cewe buat lo dam”, “oke sip2, gw mah sebagai wong cilik ngikut aja”, “sial lo dam, oh iya ayo kita jalan”, mereka ber 4 meninggal kan lapangan dan pergi makan…

Bersambung….

Thursday, 5 February 2015

5 Monster Laut


Laut Begitu dalam, banyak keindahan dan banyak berbagai hal yang begitu istimewa disana. oleh sebab itu banyak berbagai orang ingin belajar menyelam, dari berbagai keindahan dan keajaiban didalam laut juga terdapat monster. bukan hiu atau paus, dan saya akan membahas tentang 5 monster laut yang mengerikan.

1. Naga Laut (Pantai Luis Siret)

Para warga dan wisatawan di sekitar pantai Luis Siret, Villaricos, Spanyol dikejutkan dengan kemunculan bangkai mahluk aneh. Jika dilihat bangkai tersebut menyerupai mahluk mitologi yaitu Naga, banyak yang menyebutnya begitu karna dikepala mahluk tersebut terdapat tanduk. Para ilmuwan dan pakar dalam bidangnya sedang berusaha keras meneliti jenis dari mahluk ini, namun sangat disayangkan masih belum diketahui hingga saat ini, karna bangkai hewan ini sudah terlalu membusuk dan rusak



2. Cumi-Cumi Raksasa (Australia)

Seekor cumi-cumi terdampar dipinggiran pantai Strachan, Tasmania, Australia pada Juli 2007. Diperkirakan cumi ini tersapu ombak yang cukup kuat. Namun yang membuat cumi-cumi ini sangat istimewa adalah ukurannya yang sangat luar biasa, yaitu mencapai 8 meter, wah bisa buat makan satu kampung tuh cuminya.



3. Montauk Monster (New York)

Diberi nama Montauk Monster, karna mahluk aneh ini ditemukan disekitar pantai di Montauk, New York pada tahun 2008 silam. Menurut beberapa spekulasi, ini adalah hewan rakun yang terkena sapuan ombak. Hingga saat ini, bentuk asli dan asal hewan ini masih jadi kontroversi kenapa bisa mati seperti itu. Dan menurut saya pribadi, apa iya seekor Rakun sebesar ini? Dan memiliki taring besar dan hidung menyerupai babi.



4. Chilean Blob (Chili)

Tahun 2003, Pantai Los Muermos di Chili juga dikagetkan dengan bangkai hewan laut yang tidak bisa diidentifikasi. Beratnya sekitar 14 ton dan panjangnya mencapai 12 meter. Para biologis tidak bisa menjelaskan hewan apa ini. Bentuknya yang sudah rusak menyulitkan para ahli untuk berspekulasi. Ada yang berkata hewan ini adalah cumi-cumi raksasa. Namun setelah DNA-nya diteliti, hasilnya adalah bekas bangkai paus sperma.



5. Cacing Laut Raksasa (Australia)

Seorang Divers terkejut dikala dia menyelam diperairan Tasmania, Australia, ada sebuah cacing laut yang dapat menyala didalam gelap. Namun bukan karna itu yang membuatnya terkejut, namun ukuran dari cacing laut ini yang sangat luar biasa besar (untuk seekor cacing). Nama latinnya Pyrostremma spinosum, hewan ini biasa ditemui di perairan dalam. Kabarnya, cacing ini memang bisa tumbuh dengan diameter sebesar pipa dengan panjang mencapai 30 meter.


Sunday, 1 February 2015

5 Bencana Paling Mematikan Didunia



Bencana alam memang sudah menjadi kehendak dan salah satu cobaan yang besar dari allah tuhan yang maha kuasa, tidak ada satupun orang yang menyadari dunia begitu besar dan diciptakannya berbagai keindahan. keindahan dapat menjadi larva pana seketika tak ada satupun manusia yang bisa menghindar dari takdir dan cobaan Namun, bencana tidak selalu datang dari alam bisa juga disebabkan oleh perilaku manusia. yang terlalu lemah megakui dan menyakini keimanannya. sehingga sesuatu cobaan yang besar lah salah satu teguran yang begitu nyata,

Dunia sudah dibilang sangat tua, tidak heran banyak bencana besar sering terjadi akhir-akhir ini. Sejarah mencatat ada begitu banyak bencana besar dan sangat mengerikan yang pernah terjadi di dunia ini, berikut 5 bencana paling mengerikan yang pernah terjadi di dunia ini.

5. Gempa Samudra Hindia (Tsunami) Pada Tahun 2004

Pada tahun 2004, gempa besar berkekuatan 9,3 SR terjadi di Samudra Hindia. Gempa tersebut menyebabkan gelombang besar yang kita sebut Tsunami yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Langka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara akibat gempa yang menyebabkan tsunami ini.

4. Topan India Pada Tahun 1839

Pada tahun 1839, gelombang pasang setinggi 40 kaki menghantam kota pelabuhan di Coringa. Gelombang pasang tersebut diakibatkan oleh topan besar yang melanda India waktu itu. Akibat topan dahsyat ini, lebih dari 300.000 orang tewas.

3. Banjir Kaifeng Pada Tahun 1642

Kaifeng adalah sebuah kota di provinsi Henan, Cina. Pada tahun 1642, kota ini dibanjiri oleh tentara Ming dengan air dari Sungai Kuning untuk mencegah pemberontakan petani Li Zicheng merebutnya. Hampir 600.000 orang tewas akibat kejadian ini.

2. Gempa Shaanxi Pada Tahun 1556

Gempa ini terjadi pada tanggal 23 Januari 1556 di Shaanxi, Cina. Gempa mematikan ini menyebabkan hampir 830.000 orang meninggal dunia. Bahkan, 97 negara di seluruh dunia terpengaruh akibat gempa besar ini.

1. Topan Bhola Pada Tahun 1970

Bencana alami ini adalah topan tropis yang melanda Pakistan Timur atau Bangladesh pada saat ini. Korban tewas akibat bencana alam ini yaitu antara 500.000 sampai 1.000.000. Topan ini dianggap sebagai salah satu bencana alam yang paling mengerikan sepanjang waktu.

Begal Jabodetabek!! Harus Bagaimana??? (-_-)



Miris kota depok yang mulai berkembang menjadi salah satu yang rawan akan begal motor, 2 korban lebih dalam kurun waktu sebulan!, seakan tanpa takut mereka merampas dan membunuh!. sungguh prilaku yang biadab!!, seakaan kita tidak bisa berjalan dengan nyaman karena kita selalu diselimuti perasaan was-was di kota kita sendiri.

senjata ini yang diamankan polisi saat 3 orang yang didugaa bekal motor tertangkap.

Ada beberapa titik rawan didepok, dan berikut video terpercaya dari polisi.


semoga cepat berlalu, dan segera tertangkap para begal,, kita semua wajib bersatu untuk keamanan dan keselamatan bersama, karena kita tidak akan pernah mau apabila keluarga kita menjadi korban, #alwaysprotectfamily..
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com